Bahlil Banggakan Laju Ekonomi RI 5,17 Persen: Eropa dan AS Kalah

Jakarta -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2023 sebesar 5,17 persen year on year (yoy) mengalahkan capaian negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS).

"Ini pertumbuhan ekonomi (Indonesia) salah satu tertinggi di dunia, khususnya negara-negara G20. Inflasi kita di bawah 4 persen. Dibandingkan semua negara Eropa dan AS, semua kalah, Indonesia lebih unggul," katanya dalam Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Pekanbaru, Riau, Kamis (10/8).

"Korea (Selatan) pun kalah. Pertumbuhan ekonomi yang sama besarnya cuma ada pada China, Indonesia, dan India. Lainnya semua di bawah kita. Kenapa itu terjadi? Karena pertumbuhan ekonomi nasional kita ditopang oleh konsumsi nasional dan investasi," sambung Bahlil.

Bahlil merinci realisasi investasi yang masuk ke Indonesia hingga kuartal II 2023 adalah Rp349,8 triliun. Ia lantas memuji kontribusi Provinsi Riau sebagai daerah kelima yang menopang investasi nasional tersebut.

Bahkan, Riau menduduki urutan kedua dalam sumbangsih penanaman modal dalam negeri (PMDN) per kuartal ini sebesar Rp18,3 triliun. Capaian ini hanya kalah dari DKI Jakarta yang menyumbang Rp21,6 triliun

Gubernur Riau Syamsuar pun mengaku risau dengan target investasi yang terus dikerek Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Kendati, ia yakin bisa memenuhi target tersebut.

"Kita sudah mencapai 54,5 persen dari target Rp90 triliun. Target Pak Menteri (Bahlil) kan naik terus ini. Kemarin kata kepala dinas risau, Pak Menteri. Katanya Pak Menteri mau naikkan (target investasi Riau) Rp100 triliun lebih," ujarnya di hadapan Bahlil.

"Saya bilang, 'Kita siap sajalah, yang penting bagaimana kerja kita bersama kabupaten/kota. Kita yakin senantiasa memberikan kemudahan pelayanan, baik pelaku usaha mikro kecil (UMK) maupun pelaku usaha lain," tambah Syamsuar.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto juga turut berbangga atas capaian pertumbuhan ekonomi di semester I 2023 ini. Ia menyebut Indonesia unggul dari negara-negara lain di kawasan.

"Dibanding negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat, dengan inflasi terkendali. Pertumbuhan kita hanya di bawah China 6,3 persen ataupun Uzbekistan 5,6 persen," ucap Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/8) lalu.

"Beberapa negara, seperti Vietnam, AS, Singapura, bahkan Jerman masih mengalami kontraksi. Tingkat inflasi kita terendah di 3,08 persen, bandingkan dengan Jerman masih 6 persen atau Turki yang sedang terkena hiperinflasi 47 persen," imbuhnya.

Jika melihat di kawasan Asia Tenggara, beberapa negara yang sudah merilis data pertumbuhan ekonominya di kuartal II 2023 memang kalah dari Indonesia. Filipina hanya mencatat 4,3 persen yoy, Vietnam 4,14 persen secara tahunan, dan Singapura cuma tumbuh 0,7 persen yoy.(clc)

TERKAIT