Sulsel 2 Disebut 'Dapil Neraka', Bacaleg Kuasai Bone Berpeluang ke Senayan

Ilustrasi

MAKASSAR - Daerah pemilihan (Dapil) Sulsel 2 pada Pileg 2024 disebut-sebut sebagai dapil neraka. Bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI yang mampu menguasai suara di Kabupaten Bone punya peluang besar untuk duduk ke Senayan.

"Iya bisa seperti itu (dapil neraka), karena dapil ini akan berisi oleh para tokoh politik kawakan di Sulsel. Baik itu petahana, maupun yang baru akan ikut," kata pengamat politik Unhas Sukri Tamma kepada detikSulsel Kamis (20/7/2023).

Dapil Sulsel 2 meliputi wilayah Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare. Datang sebagai petahana yakni Andi Rio Idris Padjalangi, Andi Akmal Pasluddin, dan Andi Muawiyah Ramli.

Sedangkan pendatang baru ada Bupati Bone dua periode Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, Wali Kota Parepare dua periode Taufan Pawe, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid, Anggota DPRD Sulsel Ismail Bachtiar. Selain itu ada anak mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Andi Amar Maruf Sulaiman, serta Muhammad Yasir yang merupakan politisi PPP.

Sukri mengatakan di Dapil Sulsel 2 ada beberapa bacaleg berlatar belakang mantan kepala daerah yang tentu mempunyai basis massa. Dengan demikian mereka dianggap sudah punya modal.

"Di Dapil 2 berisi para incumbent yang kuat basisnya. Tentu persaingan di Dapil 2 sangat sengit karena masing-masing dianggap punya ketokohan, punya basis," sebutnya.

Sukri menambahkan, pertarungan di Dapil Sulsel 2 ini sangat ketat karena meraka tidak mengandalkan basis suara di daerahnya saja. Maka dari itu Bone menjadi salah satu daerah yang menjadi arena pertarungan bebas bacaleg.

"Para kandidat asal Bone misalnya membagi wilayah dan tidak saling memasuki, atau bisa dijadikan wilayah pertarungan bebas. Ini akan bergantung pada kesempatan mereka. Kalau mereka pertarungan bebas, tentu sangat sengit," bebernya.

"Semuanya bisa saling bersilang, sumber suaranya bisa saja akan bersilang. Bahkan bisa jadi Bone menjadi rebutan. Yang pasti siapa yang bisa memenangkan Bone itu akan menjadi modal besar, sisa ditambah dari daerah lain," jelasnya.

Diketahui, dari 9 kabupaten, Bone memiliki jumlah pemilih yang paling besar. Berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) KPU Bone total pemilih sebanyak 587.777 orang.

Kemudian disusul Bulukumba 340.541 suara, Wajo 293.077 suara, Pangkep 249.727 suara, Maros 227.265 suara, Sinjai 196.181 suara, Soppeng 181.890 suara, Barru 140.275 suara, dan Parepare 109.653 suara.

Sementara itu, analis politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Prianto menerangkan, sekarang tidak ada lagi politisi yang bisa menaklukan dukungan di seluruh wilayah Bone. Fragmentasi dukungan antar wilayah kota, selatan, utara atau barat di Bone akan sulit dihindari.

"Masing-masing punya patron dan basis dukungan. Dari sisi persaingan petahana dan penantang juga sama. Caleg pendatang baru juga ini umumnya high profile atau punya basis dukungan ekonomi politik yang melimpah. Petahana yang bekerja standar atau tidak melampaui kerja-kerja elektoral di 2019 akan mudah disingkirkan para caleg pendatang baru," sebutnya.

Luhur menyampaikan, semua dapil menyajikan persaingan caleg yang kompetitif. Namun persaingan di dapil Sulsel 2 memiliki karakteristik yang khas, terutama karena latar belakang sosiokultural caleg yang sama.

"Di dapil 2 hampir tidak ada tokoh non putra daerah yang running di persaingan selain dari Ibu Felicitas. Sisanya semua adalah putra daerah dari kesatuan wilayah daerah pemilihan. Berbeda dengan Dapil 1 dan Dapil 3, yang masih banyak menghadirkan politisi non putra daerah atau yang berlatar belakang sosio-kultural yang berbeda," bebernya. (detik)

TERKAIT