Pelaku UMKM Semringah Riau Jadi Tuan Rumah Harvesting Gernas BBI dan BBWI

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat, tentang dorongan penggunaan produk lokal atau dalam negeri dari UMKM. Sebanyak 150 booth sudah disediakan gratis untuk  Harvesting atau masa panen Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata di Indonesia (BWI) tahun 2023.

Perhelatan ini digelar mulai dari tanggal 28 Juli hingga 30 Juli 2023, di Halaman Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru. Untuk di Riau pelaksanaan kegiatan ini bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai panitia penanggungjawab acara.

Seorang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Heru Purwanto mengaku senang bisa berkontribusi terhadap Gernas BBI/BBWI. Menurut Heru, event tersebut dapat membantu dirinya mempromosikan kuliner bakso dan mie ayam andalannya.

“Kalau kita di sini menjual bakso dan mie ayam ya bang. Tentunya saya senang dapat bisa mempromosikan kuliner ini di Gernas BBI/BBWI,” ucap Heru kepada Media Center Riau di Halaman Menara Lancang Kuning, Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Jumat (28/07/2023) sore.

Diungkapkan, bazar seperti ini merupakan langkah baik pemerintah untuk membantu perkembangan pelaku UMKM. Dia menambahkan, harga yang di bandrol oleh “Bakso Heru Jaya” mulai Rp15 ribu sudah bisa mendapatkan satu mangkok makanan.

“Ya senang sekali bisa ikut bazar ini, karena dengan adanya kegiatan seperti ini bisa membuat kuliner kami semakin dikenal. Untuk harganya sangat terjangkau sekali, satu mangkoknya itu hanya 15 ribu rupiah saja,” ungkap Heru.

Selain itu, penjaga stan Dapur Hana, Ginta menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang telah menyediakan booth secara gratis. Dengan begitu, produknya dapat di jual dengan harga Rp5 ribu dan Rp10 ribu.

“ Di sini menjual minuman saja. Mulai sari es teh, es coklat dengan berbagai toping, thai tea, dan varian minuman lainnya. Harganya mulai dari Rp5ribu dan Rp10 ribu saja, untuk penggunaan toping hanya menambah Rp2 ribu. Tentunya kami atas nama Dapur Hana mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau karna kami merasa sudah di berikan ruang secara gratis untuk para pelaku UMKM. Dan saya melihat gerakan nasional ini sangat bagus sekali,” ujar Ginta.

Ginta pun berharap, event seperti ini dapat menjadi komitmen pemerintah untuk diadakan pada tahun-tahun selanjutnya. “ Mudah-mudahan ke depannya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bisa mengadakan event-event seperti ini. Karna dari sini kita dapat perkenalkan makanan, minuman, serta karya-karya dari masyarakat. Apalagi both ini kami di berikan secara gratis dari pemerintah.” singkatnya.

Sementara itu, Owner dari Balai Musik Riau (BMR), Robita Irawan mempunyai cara unik untuk memperkanal alat musik tradisional melayu di Gerakan Nasional BBI/BBWI. Satu diantaranya seperti menjual dan memproduksi alat-alat musik berciri khas Riau.

“Tujuan saya memproduksi alat musik melayu ini karna saya ingini kedepannya alat musik tradisional dari daerah kita dapat dikenali secara luas. Kalau sudah banyak mengetahui alat musik ini, otomatis tentu ada juga yang bisa menggunakannya. Jadi dengan begitu, ini dapat menjadi cara kita untuk melestarikan alat musik Riau ke generasi-generasi selanjutnya. Itu yang kita inginkan agar alat musik ini tetap ada,” terangnya.

Dia tuturkan, produksi awal alat musik ini di mulai dari tahun 2012. Sang owner mengaku setiap ada pameran pasti dirinya ikut berkontribusi, terhitung dalam tahun ini BMR sudah mengikuti empat kali event.

“Dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan seperti ini, alat musik melayu seperti gambus dan kompang tetap di ingat oleh masyarakat. Untuk harga kita jualnya bermacam-macam ya, mulai dari 2,5 juta hingga 5 juta. Dan kalau mau kunjungi toko kita dapat mampir ke jalan kaharudin nasution no 168. Sedangkan kalau toko onlinenya bisa cek di instagram @BMR_MUSIK.” tuturnya.

Kemudian, seorang wanita bernama Juniarti yang menjual kerajinan tangan dari tanaman eceng gondok ini juga menyambut baik Provinsi Riau menjadi tuan rumah gernas bangga buatan Indonesia. Karena dari bazar ini, dia dapat memperkenalkan berbagai aneka karya uniknya.

“Wah kami menyambut baik sekali dek adanya kegiatan seperti ini. Karna saya dapat mempromosikan tanaman eceng gondok yang di sulap menjadi aneka sovernir, bermacam model keranjang, dan tas unik yang bergaya masa kini,” katanya.

Produk yang bernama Kriya Sanax tesebut berasal dari Bangkinang, Kabupaten Kampar. Dirinya memulai usaha ini sejak awal tahun 2023. Sehingga sekarang, Juniarti telah mempunyai lima orang anggota untuk membantu produksi kerajinan tangan.

“Saya ini ibu-ibu asal Bangkinang. Saya ada disini membuktikan juga, kalau seorang ibu rumah tangga itu bisa berkreasi dan menghasilkan uang. Jika setiap masyarakat dapat bergerak seperti ini pasti kita bersama pemerintah saling membantu dalam menambah lowongan pekerjaan. Alhamdulillah, saya baru berusaha di awal tahun 2023 saja sudah memiliki lima anggota,” pungkasnya.(*)

TERKAIT