Detik-detik Pembunuhan Capres Ekuador Villavicencio H-10 Hari Pemilu

Jakarta -- Calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio, tewas usai ditembak saat kampanye pada Rabu (9/8) di Quito. Insiden ini berlangsung 10 hari menjelang pemilihan umum pada 20 Agustus mendatang.

Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengonfirmasi kematian Villavicencio melalui kicauan di X (media sosial dahulu Twitter).

"Marah dan kaget dengan pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio. Solidaritas dan belasungkawa saya kepada istri dan putrinya," ucap Lasso.

Sejumlah foto dan video detik-detik penembakan Villavicencio beredar luas di media sosial.

Dalam salah satu video, terlihat Villavicencio yang mengenakan kacamata dan kaos serta rompi serba biru dongker dan celana khaki keluar dari tempat kampanye dan hendak memasuki mobil.

Villavicencio terlihat dikawal dengan sejumlah petugas keamanan di antara kerumunan pendukung. Saat Villavicencio memasuki mobil, terdengar suara deru tembakan sebanyak enam kali hingga seluruh orang panik dan merunduk.

Sejak itu, kejadian tidak begitu jelas lantaran video terputus.

AFP melaporkan Villavicencio sempat dibawa ke rumah sakit. Meski begitu, nyawa politikus 59 tahun itu tidak tertolong.

Fernando Villavicencio merupakan satu dari delapan kandidat presiden dalam pemilu yang akan berlangsung 20 Agustus mendatang. Salah satu kandidat merupakan eks Presiden Otto Sonnenholzner.

Sebelum berkiprah di politik, Villavicencio merupakan aktivis dan jurnalis. Villavicencio merupakan capres yang diunggulkan dalam pemilu Ekuador kali ini.

Dia sempat menjadi anggota parlemen sejak 2017. Saat menjadi aktivis, Villavicencio terkenal kerap mengkritik pemerintahan Rafael Correa.(cnn)

TERKAIT