Harga dan Servis Terjangkau, Mobil Hybrid Suzuki Bikin Orang RI Kepincut

Jakarta - Strategi Suzuki masuk ke ranah elektrifikasi lewat mobil hybrid tampaknya sukses. Hal itu terlihat dari penjualan mobil hybrid Suzuki yang semakin laris.

Suzuki turut berpartisipasi terkait program pemerintah soal kendaraan ramah lingkungan. Cara itu ditempuh Suzuki dengan menghadirkan teknologi mild hybrid sejak tahun 2022. Dalam kurun waktu setahun, tercatat sudah ada tiga mobil Suzuki yang mengusung teknologi hybrid berupa Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yaitu Ertiga, Grand Vitara, dan XL7.

Upaya Suzuki menghadirkan kendaraan ramah lingkungan itu cukup disambut antusias masyarakat di Tanah Air. Buktinya, dari ketiga model mobil Suzuki yang sudah mengusung teknologi hybrid lebih diminati ketimbang varian bensinnya. Secara harga, mobil hybrid yang ditawarkan Suzuki ini lebih murah ketimbang mobil hybrid lain di pasaran yakni di rentang Rp 270 jutaan sampai Rp 380 jutaan. Begitu juga biaya perawatan yang diklaim tak jauh berbeda dengan mobil bermesin konvensional.

"Satu tahun menggunakan teknologi ini kami bulan Juni 2022 kami luncurkan, kira-kira 80% penjualan model hibrida yang ertiga, yang XL7 hampir sama 75-80% model hibrida dalam artian seperti itu penerimaan konsumen sangat bagus dan masih banyak produk-produk yang menggunakan baterai tersebut," ungkap 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Ismi Saputra saat ditemui di GIIAS 2023.

Perlu diketahui, sistem SHVS Suzuki itu mengoptimalkan efisiensi kendaraan dengan mengandalkan 2 komponen utama sebagai pendamping mesin pembakaran internal. Kedua komponen tersebut yaitu Integrated Stater Generator (ISG) dan Lithium-Ion Battery. Secara bersamaan dengan mesin pembakaran internal, penyematan teknologi SHVS akan menambah keunggulan fitur lain seperti Auto Start-Stop, restart yang halus dan senyap setelah auto start-stop aktif, bantuan tenaga untuk akselerasi yang lebih responsif, serta kemudahan regenerasi daya baterai selama pengurangan laju kendaraan.

Prinsip mekanisme kerja dari Suzuki Smart Hybrid untuk mencapai efisiensi sangat praktis bagi pengendara. Ketika pengendara melakukan akselerasi, komponen ISG akan memberikan bantuan tenaga kepada mesin bila dibutuhkan untuk meringankan beban pada putaran mesin sehingga pengendara bisa memperoleh tenaga yang diperlukan secara lebih cepat.

Selanjutnya saat pengendara harus melakukan perlambatan kecepatan menggunakan rem, fungsi ISG akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang kemudian akan disimpan dalam Lithium-Ion Battery. Kondisi mobil yang telah berhenti akan mengaktifkan fitur Auto Start-Stop sehingga mesin mobil akan mati secara otomatis untuk menghemat konsumsi bahan baka. Pada saat yang sama seluruh komponen elektrikal yang berada di dalam kabin seperti head unit, instrument cluster, Multi Information Display, power window dan lampu kabin akan tetap berfungsi berkat pasokan listrik dari Lithium-Ion Battery 6Ah. Sedangkan AC dan lampu eksterior tetap aktif lewat pasokan listrik dari Lead Acid Battery 55Ah.

Peran ISG akan kembali bekerja secara halus untuk menyalakan mesin dengan otomatis ketika pengendara melepaskan injakan kaki di pedal rem (untuk mobil bertransmisi otomatis) atau pedal kopling (untuk mobil bertransmisi manual) sehingga mobil dapat kembali digunakan untuk berakselerasi.

Adapun bagi Suzuki, mobil hybrid dengan teknologi SHVS ini merupakan langkah awal sebelum akhirnya bisa menuju mobil listrik bertenaga baterai. Menurut jenama asal Negeri Sakura itu, mobil hybrid memang pas untuk kondisi Indonesia saat ini. Ketika nanti populasinya sudah makin banyak ditambah infrastruktur yang mendukung, Suzuki juga sudah siap meluncurkan mobil listriknya.

"Saat populasinya makin banyak, harapannya tingkat industrialisasinya mencukupi sehingga memenuhi nilai keekonomisan. Pada saat kita meluncurkan profuk yg lebih advance, produk yang diluncurkan lebih affordable," terang Donny.(dtc)

TERKAIT