PMKS PT ASMJ dan Pemilik DO PSP, Dituding terlibat Penggelapan Uang TBS Warga

Ketua Umum DPP LSM Forum Pembela Hak Masyarakat Tempatan (FAHMI) Riau, Harapan Nainggolan.

Kuansing (sahabatlincah.com) – Salah satu perusahaan PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) di Kabupaten Kuantan Singingi menjadi sorotan masyarakat, khususnya para petani sawit. Hal ini terkait dengan pembayaran DO dari PMKS PT. ASMJ2 kepada PSP selaku pemegang DO, yang tidak sampai kepada pemilik tandan buah segar (TBS).

“Ada dugaan permainan dalam prosedur pencairan TBS melalui kuitansi tanda bukti yang dilakukan oleh oknum terkait antara pihak perusahaan PKS dengan mitra kerjanya, PSP. Akibat ulah yang tidak bertanggung jawab ini, sejumlah petani TBS mengalami kerugian,” ungkap pemegang kuasa DPP LSM Forum Pembela Hak Masyarakat Tempatan (FAHMI) Riau, Raja Harapan Nainggolan, kepada wartawan, Sabtu (30/08).

Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, pemegang DO melakukan kerja sama terkait dugaan penggelapan uang penjualan tandan buah segar bersama mitra bisnisnya. Hal ini merugikan RPN senilai Rp337.000.000, sesuai kuitansi yang diterbitkan oleh PT. ASMJ2. Namun, hingga berita ini dimuat, uang tersebut masih belum diketahui keberadaannya dan menjadi misterius.

Ketua Umum DPP LSM Forum Pembela Hak Masyarakat Tempatan (FAHMI) Riau, Harapan Nainggolan, yang juga merupakan adik dari RPN, pemilik buah sawit, telah melayangkan Surat Teguran I dan II kepada Manajer PMKS PT. ASMJ. Namun hingga kini belum mendapatkan tanggapan. Justru diperoleh informasi bahwa Benny Wijaya, selaku Manajer PMKS PT. ASMJ2 yang berlokasi di tepian Sungai Singingi, menyarankan agar Ketua DPP LSM FAHMI melaporkannya ke Polda Riau. Benny beralasan bahwa uang tersebut telah dicairkan ke rekening seorang pendeta bernama Herismatik Nando Tambunan, dan tindakan tidak membayarkan atau mentransfer ke rekening RPN berada di luar pantauan manajemen PMKS PT. ASMJ2.

Menurut Harapan, PMKS PT. ASMJ2 diduga beroperasi secara ilegal karena tidak memiliki kebun kelapa sawit inti dan juga diketahui menampung TBS dari kawasan hutan.

Sementara itu, Benny Wijaya selaku Manajer PMKS, saat dikonfirmasi belum memberikan klarifikasi hingga berita ini dipublikasikan. (Tim/Red)

TERKAIT